Saingi Go-Jek, Grab Rilis Layanan Mirip Go-Mart di Filipina

Saingi Go-Jek, Grab Rilis Layanan Mirip Go-Mart di Filipina Saingi Go-Jek, Grab Rilis Layanan Mirip Go-Mart di Filipina

Grab meluncurkan penyajian hangat bernama GrabAssistant di Manila, Filipina. Layanan personal shopper mirip Go-Mart ini diluncurkan tepat sebelum Go-Jek merambah Filipina.

Seperti Go-Mart milik Go-Jek, GrabAssistant berfungsi membantu pembeli mengecer berbagai barang. Dengan menggunakan layanan ini, pembeli bisa mengecer kebutuhan sehari-hari di supermarket ataupun obat di apotek tanpa harus keluar rumah.

"Grab sudah menurunkan servis ini dalam versi beta hadapan Filipina sejak bulan lantas," bakmana dikutip dari Tech In Asia, Rabu (4/7).

Grab menetapkan biaya pengantaran segede 99 peso atau sekitar Rp 26 ribu bagi pembeli nan ingin menggunakan layanan GrabAssistant. Ongkos terkandung bisa lebih banyak jika jarak nan ditempuh cukup mentok. Biaya ini juga belum termeruyup harga barang nan dibeli, biaya parkir, bersama lain-lain.

(Baca lagi: Valuasi Go-Jek Dekati Grab nan Telah Beroperasi hadapan 8 Negara)

Serupa atas Go-Mart, barang-barang nan dibeli melampaui GrabAssistant agak patut mendalam ketimbang satu toko nan sama. Maka, pengguna patut memesan jasa lagi jika ingin membayar barang dekat tempat nan berpertikaian. Adapun operasional jasa ini dimulai sejak pukul 9 pagi sangkat 10 malam.

Grab tak menutup kemungkinan layanan ini doang buat dirilis dekat Indonesia. "Sejauh ini belum ada dekat Indonesia. Tapi tunggu kabar dalam kami minggu depan," ujar Public Relation Manager Grab Andre Sebastian kepada Katadata, Kamis (5/7).

Peluncuran GrabAssistant melahirkan layanan Grab kian beragam. Grab doang memastikan rakyat Filipina lebih dulu mengenal layanannya ini, sebelum Go-Jek menganut cukup September 2018 nanti.

Strategi ini mirip lewat akan dilakukan Go-Jek di Indonesia. Seperti diketahui, Go-Jek merilis besar layanan mulai dari ojek beserta taksi online, pesan antar sarapan pembayaran, kecantikan, servis kendaraan tenggat jasa angkat galon dalam satu aplikasi.

(Baca juga: Grab Tetap Optimistis Tanggapi Rencana Ekspansi Go-Jek ke Empat Negara)

Dalam wawancara dengan reporter CNBC, Christine Tan, CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengatakan, bisnis untuk membesarkan perbisnisan yang hanya berfokus dengan satu layanan sangatlah sulit maka mewah. Ini merupakan disiplin yang bisa mematungbil melalui Uber yang unggul sebagai aplikasi penyedia jasa berbagi tumpangan, namun akhirnya menyerah dekat Asia Tenggara.

Maka, perusahaan harus mengembangkan berbagai produk yang saling menunjang satu sebandinglain. “Anda harus menciptakan sinergi kedalam berbagai penyajian. Strategi ini akan menciptakan permintaan karena masyarakat selintas membutuhkan penyajian Anda.”

Saat merencanakan ekspansi ke empat Negara, ialah Vietnam, Thailand, Filipina dan Singapura, Go-Jek atas lebih dulu menggelongsorkan pemberian berbagi tumpangan. Namun setelah itu, Go-Jek juga atas memperkenalkan berbagai pemberian lain bagai penunjang.