Hari ini, Alat PCR bagi Tes COVID-19 Tiba dalam RS Pertamina Balikpapan

Hari ini, Alat PCR bagi Tes COVID-19 Tiba dalam RS Pertamina Balikpapan Hari ini, Alat PCR bagi Tes COVID-19 Tiba dalam RS Pertamina Balikpapan

Balikpapan, Sobat - Alat teknologi untuk mendeteksi virus corona atau COVID-19, yakni PCR (Polymerase Chain Reaction), hari ini tiba dalam Balikpapan. Alat ini untuk mengetahui seseorang terjangkit virus corona atau tidak melantasi pemeriksaan sampel swab pasien dengan dapat diketahui hasilnya dalam dalam giliran 6 jam.

Selama ini, Balikpapan perlu mengirimkan sampel swab pasien ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) dempet Surabaya yang hasilnya diketahui bisa sampai 10 hari.  Akibatnya, pasien sering tak sabar maka marah karena terlampau lama menunggu hasil pemeriksaan swab.

"Alhamdulillah, hari ini alat PCR (Polymerase Chain Reaction) tiba di Balikpapan dan akan siap dalam 1-2 hari kedepan," ujar Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, Rabu (29/4) usai menerima bantuan baju hazmat daripada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan (STIEPAN) dan Akademi Bahasa Asing (ABA) Balikpapan.

1. RS Pertamina Balikpapan siapkan 3 ruangan menjumpai alat PCR

Alat PCR tersebut akan diareakan dekat RS Pertamina Balikpapan (RSPB). Pihak RSPB sendiri sudah menyiapkan 3 ruangan terpilih untuk keasalan alat PCR yang digunakan untuk pemeriksaan Pasien jauh didalam Pengawasan (PDP) virus corona asal Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Selama kita kudu menunggu berhari-hari kepada mengetahui hasil uji swab dari lab dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) hadapan Surabaya," ujar Rizal.

Hasil pemeriksaan pada Surabaya ini lama karena selain karena anasir pengiriman, lagi berlebihannya sampel swab ketimbang daerah lain akan lagi diperiksa pada BBLK Surabaya, serta terbatasnya stok reagen akan tersedia pada BBLK semakin memperlama cara pemeriksaan sampe swab pasien.

2. RSPB masih menyiapkan peralatan pendukung bagi bisa mengoperasikan alat PCR

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty telah mendapat laporan dari pihak RSPB mengenai keasalan PCR bantuan dari Kementerian BUMN.

Pihak RSPB sudah mempersiapkan 3 ruangan eksklusif bertekanan nan dilengkapi lewat freezer lewat mesti mempersiapkan alat-alat lainnya.

"Selain PCR, RSPB perlu memesan alat-alat pendukung lainnya, kepada pengoperasiannya, sehingga siap paling dalam 1-2 hari kesiapan," jelas dara yang akrab dipanggil Dio ini.

Apabila alat ini sudah beroperasi, kata Dio maka alat ini bisa memeriksa 100 sampel swab pasien kedalam sekali pengerjaan. Hasil pemeriksaannya pun bisa bagi diketahui kedalam giliran kurang lebih 6 jam.

 

3. Penerbangan ke Surabaya ditutup maka sampel swab pasien dikirim ke Jakarta

Dio menjelaskan, efek jalur penerbangan daripada bersama ke Balikpapan ditutup karena pengetatan sosial, maka Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, terpaksa kembali mengirimkan sampel ke Lab Kemenkes RI hadapan Jakarta.

"Jika semasa ini sampel swab dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) dekat Surabaya, namun efek penerbangan ditiadakan, maka sampel dikirim ke Lab Kemenkes Jakarta yang masih ada penerbangan," ujar Dio.

Pemeriksaan sampel swab ke Jakarta ini melaksbudakan pemeriksaan semakin lama. Menurut Dio,  jika di Surabaya sekitar 2 minggu keluar hasilnya, namun jika pemeriksaan sampel swab dilakukan di Jakarta bisa jadi hasil pemeriksaan keluar lebih melalui 2 minggu karena jumlah pasien yang diperiksa lebih berjibun dibandingkan di Surabaya.

"Kita kirim segede 5 sampel swab ke Jakarta, mudah-mudahan bisa didapat hasilnya dalam giliran ambang," jelas Dio.